INDAHNYA CIRRUS
Matahari
sedang ada di puncak langit. Panas menyengat sampai ke ubun-ubun. Berkali-kali pak
Syafiq menyeka keringat yang membasahi keningnya. Kipas angin di kelas tidak
mampu membuatnya nyaman, ditambah lagi tingkah polah siswa yang semakin hari
semakin ribut saja. Ini adalah kelasnya, kelas delapan dimana ia dipercaya
menjadi wali kelas. Yang membuat pak Syafiq tidak nyaman karena dia baru saja
mendapat laporan dari guru BK, bahwa tiga orang siswanya cabut kemarin. Ketika ditanya
kemana mereka pergi, serentak mereka menjawab “Ke Warnet, Pak, main game” Internet, lagi-lagi internet.
Apakah teknologi canggih itu harus disalahkan? Tentu saja tidak. Semua terjadi
karena ketidak pahaman siswanya terhadap penggunaan informasi yang semakin hari
semakin canggih. Satu-satunya cara adalah memberi mereka pengetahuan dengan
cara yang menyenangkan. Tiba-tiba, peluh itu menyuntikkan inspirasi ke rongga kepala pak Syafiq.
“Siapa
yang punya face book?” tiba-tiba
siswa yang mulai tampak layu, mengangkat kepala. Serentak mereka menjawab
“Saya, Paaaak…” pak Syafiq tersenyum, kini peluru siap dilepaskan.
“Kalau
sudah punya face book, berarti punya email kan?”
“Iya,
Paaaak…” suara kembali bergemuruh, siswa mulai antusias.
“Nah…tahu
cara kirim email, tidak?” siswa
saling berpandangan, sedikit blo-on.
Sebagian besar menggeleng, cahaya mata mereka penuh dengan tanda tanya. Pak
Syafiq mengeluarkan laptop, beberapa siswa disuruh maju untuk memasang infokus.
Suasana kelas tiba-tiba sejuk, wajah siswa tampak bergairah, mata-mata mulai
melotot.
Matahari,
di puncak langit. Di kelas 8-2 berlangsung tutorial menggunakan email. Pertanyaan yang bertubi-tubi dari
siswa dijawab pak Syafiq dengan ringan dan santai. Si tukang bolos kebagian
peran praktek langsung. Wajahnya cerah sambil manggut-manggut seakan paham
benar. Hampir satu jam pelajaran habis untuk tutorial email, ini bukan pelajaran TIK. Tapi bukankah semua pelajaran
berbasis IT? Pak Syafiq juga punya misi, penyampaian kegunaan internet secara
sehat dan positif.
“Mulai
besok, semua tugas kalian email ke email saya,” pak Syafiq menulis alamat
emailnya di white board.
“Tugas
LKS, Pak?” Muti si ketua kelas bertanya bingung.
“Bukan,
jika saya beri tugas membuat tulisan hasil browsing
internet.” Seisi kelas mengangguk senang.
“Nah..sekarang,
coba lihat awan di langit,” kelas mulai gaduh, semua berebut menuju jendela.
“Tahu
awan apa namanya?” siswa menggeleng sambil berteriak “Tidak tahu, Paaak…”
“Baiklah,
sekarang kita cari di internet, ya?”
Pak
Syafiq mengetik di google search
“Jenis-jenis awan”, muncullah di layar berbagai jenis awan berikut bentuk dan
namanya. Siswa terkagum-kagum, mata mereka semakin cerah menyaingi cerahnya
matahari di puncak langit.
“Ayo..perhatikan
dengan benar, awan apa yang kita lihat sekarang?” beberapa siswa berbisik-bisik
diskusi.
“Awan
cirrus, Pak!”
“Benar!
ternyata internet besar manfaatnya untuk ilmu pengetahuan kan? Mulai sekarang, jangan Cuma main game atau face book.
Dengan internet kamu bisa menjadi lebih pintar.”
Bell
pulang berdering nyaring, siswa masih duduk tenang seakan masih menunggu
pencarian oom google yang lain,
pemandangan yang langka. Pak Syafiq tersenyum lega, matahari cerah dan awan
cirrus mengintip dengan indahnya. Semoga, besok ada perubahan pada siswa yang
sangat dicintainya. Tidak ada perubahan drastis, tapi paling tidak, ada pintu
menuju ke sana.
Ckck, salut sama beliau...
BalasHapusBukan salut sama yang nulis, nih? hehehe :)
BalasHapus