Kamis, 29 Desember 2011

KISAH HUJAN

Langit pagi cerah...aku dan putri sulungku bergegas meninggalkan rumah. Memburu hari agar tercapai semua rencana, lagi ada waktu. Planning hari ini hanya berkepentingan kami berdua, mengisi libur walau sebenarnya liburku tak jelas. Aku masuk kantor sekadar ceklock absen, karena tak ada pekerjaan penting lain. Siswa semua libur, sementara kami pimpinan dan orang kantor harus tetap duduk manis di meja, menunggu tamu, atau sekedar nongol dan hilang. Target hari ini, kami akan mengambil honor yang tak seberapa di harian lokal. Maklum, cerpen hasil karya yang di muat di harian lokal dibayar rendah. Tapi tak apalah, yang penting aku dan si sulung dapat mengekspresikan diri, menyalurkan hobi. Kemudian, hasil honor menulis akan kami belikan buku. Selalu seperti itu, karena dengan begitulah kami bisa punya buku, memenuhi hasrat membaca.
Aku, tak mampu meninggalkan meja kerja sampai menjelang siang. Tak enak hati plus tak terbiasa. Sebelas tiga puluh kami berangkat ke Harian tujuan kami, memburu waktu karena biasanya orang kantor istirahat jam setengah satu sampai jam dua siang. Alhamdulillah jalan lancar dan tak macet. Kami melapor ke Sekretaris Redaksi di lantai tiga dan mengambil slip bukti penerbitan tulisan lalu mengambil honor di lantai satu. Keluar kantor Harian, langit mulai gelap. Awan tampak hitam menggelantung seakan siap jatuh berhamburan dan marah. Kami mulai ragu melanjutkan rencana semula, memburu buku di Merdeka Walk. Itu adalah area terbuka, pasti jika hujan turun kami akan kuyub. Ah... yang penting kami sholat dulu, menyelesaikan laporan tengah hari pada sang Khaliq. Kami meluncur ke sebuah mesjid gagah di area sepi yang elegan, sholat zuhur ditemani mukena mesjid yang harum, bersih dan terawat. Keluar Mesjid, langit mulai merajuk, tersedu, menangis. Kami memutar arah tujuan, menuju pusat perbelanjaan, makan siang dan membeli buku sekedarnya.
Apa nyana? langit mengamuk marah, hujan bagai tumpah ruah, jalanan buram karena air yang semakin rapat. Sialnya lagi, mobil tuaku tak ber AC. Sekalian lengkaplah kegelapan jalan,di tambah angin yang menderu, petir menyambar liar. Kesalahan pertama aku lakukan, masuk area parkir dari arah berlawanan. Abang beca yang parkir menghindari hujan berteriak marah, ku buka jendela mobil sambil meminta ma'af dan mohon bantuan karena aku akan memundurkan si tua ini. Demi melihat wajahku menyembul dari jendela mobil, para abang beca tersenyum lunak. Mungkin mereka terpana, melihat wajah Ibu yang cantik dan halus tutur bahasanya (hehehe... narsis deh..). Si tua masuk dengan lancar ke area parkir yang rapat dan padat, kaca mobil buram dan pekat.
Kini, kesalahan kedua aku lakukan. Mencari area parkir yang kosong dan lapang tak mudah, si sulung terlalu percaya diri sementara aku ragu pada diri sendiri. Area sempit, kuputar haluan mobil, gagal, aku prustasi, si sulung menyulutku dengan bahasa manisnya " Bisa tuh Ma.... you can do it, its big space Ma..." Ku ulangi lagi dari arah depan, dan itu terjadi. Ciiitt... si tua nyangkut, kulihat spion, bertambah prustasi. Si sulung yang dari tadi bersemangat mulai pias, kakiku gemetar menginjak pedal, mengagak-agak arah stir agar lepas dari mobil yang nyangkut.
Si sulung mulai merepet-repet takut, aku menghardiknya tak kalah takut, " Don't panic Za!!, we are out of here!." Akhirnya, semua masih dapat kukendalikan, memutar balik arah mobil, pulang?. No!.. si sulung merepet kelaparan,aku tak ingin buah hatiku kelaparan di jam makan siangnya. Aku mencari area lain, agak jauh dan lapang.
Di pusat perbelanjaan kota ini,si sulung makan Pizza dengan lahapnya. Kami membeli buku di salah satu toko buku, sebuah Novel pencerahan. Honornya menulis yang tak seberapa dia belikan oleh-oleh untuk adiknya yang tinggal di rumah. Ku perhatikan putri Remajaku yang bersemangat membeli hadiah untuk adiknya. Ternyata, sulungku ini menyayangi saudara2nya. Aku masih berpikir tentang si tua yang kuparkir dalam keadaan babak belur. Aku akan menceritakan semua apa adanya pada suami tercintaku, tentang si tua yang menjerit ciiiiiiiitttt.

Selasa, 27 Desember 2011

MIMPIKU......

Betapa aku banyak bermimpi. Sejak dulu, aku adalah pemimpi. memimpikan hidup dan masa depan yang baik, nyaman, bahagia. sebagian mimpi telah terwujud, namun masih ada yang tertunda. Ketika remaja, aku bermimpi kelak tulisanku akan dimuat di koran dan majalah. Selanjutnya aku ingin punya buku sendiri. Waktu berjalan... Mamak dan bapak tak mengijinkan aku menjadi wartawan yang aku impikan. Aku pasrah... sambil terus menulis dan mengirimkan karyaku di koran2 lokal, aku kuliah di pendidikan.
Aku menikah di usia 23 tahun, masih kuliah. Aku ikhlas mendampingi suamiku yang baik, shaleh, imamku, sandaranku yang gagah. Suamiku adalah sahabatku. Waktu berjalan diselimuti kebahagiaan yang dalam, aku di anugerahi Allah empat anak yang sehat, cerdas dan cantik. Aku, terus menulis tanpa keinginan untuk publikasi.
Aku menasehati anakku melalui cerpen, menanam nilai2 moral pada anakku melalui cerpen yang aku buat sendiri. Menyatakan cinta yang dalam pada suami melalui puisi. Suamiku bukanlah peminat sastra, dia tak pernah membaca tulisanku. tapi dia sangat mendukungku.
Aku, mulai lagi menulis dan mempublikasikan karya ketika usia sudah 40. Anak2 ku sudah remaja, dan si sulung juga menulis. Aku bangkit, serasa kembali muda. kini aku ingin kembali meraih cita2 ku yang sempat tertunda, punya buku. Akankah terwujud?. Sesekali aku tersentak dari mimpiku, layakkah aku punya sebuah buku? apakah aku terlalu narsis dalam mengekspresikan diri?. Entahlah... terkadang kepercayaan diri itu hanyut dalam arus angin kompetisi. Tapi aku adalah tipe manusia yang penuh semangat. Semangat yang selalu aku syukuri, yang menyambutku setiap pagi. Semangat yang selalu membangkitkanku dengan kepala tegak dan senyum, menyapa buah hatiku tercinta " Good morning sweetheart.... lets start to day, happy day.. Semangat!!". Aku harus menebar semangat setiap pagi pada keluargaku, kebahagiaan terbesar yang telah dianugrahkan Allah untuk kami....I love my Family.
Oya.. sebagai seorang Ibu, egoiskah aku? punya impian pribadi?. I don't think so.
Ku katakan, itu adalah impian remaja yang tertunda. Impianku yang lain sebagai Ibu adalah mengantarkan anakku ke gerbang sukses dan bahagia. Akankah?... aku mohon waktu kepada Allah, agar semua bisa terwujud.. Amiiinnn.

Kamis, 22 Desember 2011

IBU, sosok hebat di Dunia

Apa yang bisa dikatakan melihat jasa seorang Ibu?. Semua manusia pasti akan berkata bahwa Ibunya adalah makhluk terhebat di jagad raya. Seorang Ibu tak pernah mengenal kata lelah dalam menjalani hidupnya, mengurus kita anaknya. Ibu... adalah sosok perempuan yang dahsyat!. Ketika kita masih ada dalam raganya, kita begitu dekat dengan jantungnya, merasakan setiap getaran yang ada, kita hidup dan tumbuh di sana. Ketika kita lahir, ibu meregang nyawa dengan bahagia, rindu merenda hatinya, bertanya dalam dada, seperti apakah wajah anaknya?.
Duhai kawan...malam kita menangis, mengganggu lelap tidurnya karena lelah mengurus kita anaknya. Marahkah ia? tak! ia tak marah, tersenyum dalam malam menyusui kita, merasakan nafas hangat anaknya. Ketika dia sedang makan kita membuang sesuatu yang busuk dari dalam perut, ia akan berhenti menikmati makannya dan segera menyapa kita dengan sayang, ia tak ingin anaknya lama-lama dalam kotoran. Duhai Ibu... kau memang perempuan terdahsyat di jagad raya...
Kawan... kau tau?. Ibu.. punya daftar kerja jauh diatas para ayah. Ibu bekerja, tapi juga harus mengurus rumahnya. Ada pembantu? Ibu tak boleh lepas tangan, tetaplah terjun dalam kancah rumah. Ibu... selalu memberi cinta dan menebar aura sayang di rumah dan keluarganya. kemana anak akan mengadu jika ada masalah?, Ibu tujuannya. Ketika anak menangis, Ibu yang di panggilnya.
Duhai para Ibu, jadilah Ibu yang dahsyat untuk anak-anaknya. Tetaplah menjadi Ibu yang hebat di rumah. Tetaplah jadi wanita hebat dalam pekerjaan dan pofesi. Tebarkan cinta dan aura semangatmu pada siapa saja. Jadilah engkau, sebagai Ibu yang dapat mengguncang buaian dengan tangan kananmu, dan mengguncang dunia dengan tangan kirimu. Selamat Hari Ibu, untuk Ibu yang ada di seluruh dunia...

Selasa, 20 Desember 2011

LIBUR TLH TIBA....

Liburan euuyy...
Yups!! liburan semester telah tiba, siswa libur, kita libur juga dong!. Itulah enaknya jadi bapak dan ibu guru, hehehe...
Eh... liburan kemana ya?. Mmmmhh.. kayaknya liburan kali ini di kasi tema " HOLIDAY ON THE ROAD ". Lho... kok holiday on the road?. ya... gitulah, maksudnya banyak yang mau di jalani selama liburan ini, tapi bukan melulu nyantai di pantai ampe kucai dan lebay (hehehehe). ada beberapa proyek tertunda (cyee..) yang harus diselesaikan, mumpung ada waktu. Oke... mau tau? cekit dot.
1. Liburan awal, kayaknya ke gunung dulu deh. menikmati udara segar ama keluarga tercinta, buah hati belahan jiwa. Bersama suami yang baik dan ganteng (hehehe, narsis ya?)dan anak2 yang cantik dan cakep ( narsis lagi). Nginapnya semalam aja, kalo lama2 duitnya gak cukup. Turun, singgah di waterpark nemani anak2 berenang ampe kenyang.
2. Hari berikutnya.. ke beberapa harian untuk ambil honor tulisan(asyeeekk), sekalian silaturrahmi. soalnya mereka udah lama gak ketemu saya hahahaha... (sok dikenal!)
3. selanjutnya, ada janji ama penerbit yang mau buat buku saya. Mmmmhhh... jadi enggak ya?. tapi yaa... ketemuan aja dulu, nanti deh.. di bahas.
4. trus... mau hunting buku sama si sulung, dia penulis juga lho...sama kayak mamanya. Eh... jago baca juga, sama seperti mamanya, tapi sayang deh..wajahnya blasteran ayahnya tulen, wajah saya enggak nyangkut! hiks..hiks..hiks..
5. ni.. penting juga, saya akan manjakan keluarga dengan masakan saya yang enak.. hehehe. seperti ayam goreng, ikan goreng, telur goreng, ubi goreng, hahahaha..!!
6. Mmmmhh .... apa lagi ya?. Nulis dooongg... kalo enggak nulis saya pusing dan demam (kayak candu ya?). saya enggak peduli penerbit mau nerbitkan tulisan saya apa enggak. I don't care, write is write!. Tapi please.... kalo saya kirim ke majalah atau koran, terbitin dunk...saya akan melompat lompat seperti kijang lepas kalo tulisan saya dimuat lho.. Emang sih.. dari dulu maruknya enggak ilang-ilang, hehehe
7. He... ini enggak kalah penting! selama liburan saya akan menyediakan waktu untuk memanjakan diri. Seperti... mandi, sikat gigi, keramas pake shampoo, lho? itukan standart ya?, trus.. apa dong?.
8. Ya..agaknya perawatan sedikit special ya?. Seperti luluran, creambath, masker, meni pedi. Tapi dirumah aja..hemat dan lebih privacy. Tul...??
9. Ada juga yang enggak kalah penting lho.. saya akan belajar bagaimana membuat Blog saya ini semakin cantik dan enak dilihat. soalnya... saya gaptek banget, maklum deh...produksi tahun rendah tapi sok tahun tinggi, hahaha..(lucu enggak ya?)
Well... itu adalah rencana liburan yang ada di otak saya yang bertabur mimpi seperti taburan pasir di pantai. But its oke.. saya akan menjalaninya sesuai rencana, selebihnya Allah yang akan menentukan. Siapa tau ada yang traktir saya keliling Eropa atau Asia, saya ikhlas kok.. bener! suerrr!...