Selasa, 16 April 2013

UJIAN NASIONAL? EH...GAGAL BOOOO...!!

Ujian Nasional, gaungnya seperti petir di langit siang. Membahana kemana-mana, menyusup ke bilik-bilik hati terutama pelajar yang akan segera mengakhiri masa belajarnya baik di SMP maupun SMA. Orangtua ikut sport jantung, dicarilah Bimbel-bimbel ternama untuk membantu anaknya belajar. Tak apalah bayar mahal untuk itu semua, toh masih ada cadangan keringat yang siap diperas. Anak-anak tak boleh lagi menonton TV apalagi bermain atau sekadar jalan-jalan. Orangtua minta anak agar selalu memelototi buku, setiap waktu. Di sekolah, guru-guru mengejar pembelajaran berdasarkan tuntutan kurikulum, semua harus tuntas..tas..tas! semua wajah menegang, senyum jarang, gigi terpendam. Ujian Nasional atau UN, seperti malaikat pencabut nyawa. Apalagi setiap tahun terjadi perubahan karena pihak yang berwenang berusaha menghindari kecurangan yang bisa saja terjadi pada pelaksanaannya. Maka, terjadilah bermacam ragam perubahan penyajian soal. Soal 2 paket, soal 5 paket dan kini soal 20 paket serta ditambah 10 paket cadangan, dilengkapi kode rahasia. Guru, hidup dalam dilema, sebelah kaki sudah masuk ke lubang parit busuk! Duhaaaiii…..segala cara dilakukan, segala strategi diatur sedemikian rupa, tujuannya satu, LULUS! Karena tak ada manusia yang rela, duduk dibangku sekolah selama tiga tahun tapi nasib hanya ditentukan selama empat hari. Tapi, apa yang terjadi pada pelaksanaan UN tahun 2013? Semua carut-marut! Pak Menteri mengumumkan UN ditunda pada 11 provinsi. Tapi pada kenyataannya, lebih dari itu. Contoh pasti yang saya ketahui terjadi di kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Di SMAN-1 Sunggal dan sub. Rayonnya, UN hanya dilaksanakan untuk jurusan IPA dengan alasan jurusan IPS tak ada soal. Belum lagi untuk SMA Katolik Diski, UN tak dapat diselenggarakan karena soal untuk jurusan IPS tidak ada, maka jurusan IPA pun ikut ditunda. UN untuk jurusan IPS akan dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013, serentak dengan UN SMP. Walaah…apa pula ini? Artinya, UN akan diselenggarakan selama 2 minggu! Mohon ma’af para pemimpin, jika saya lancang. Ujian Nasional tahun 2013 adalah ujian yang gagal. Jangan membuat kebijaksanaan jika anda tak mampu mempertanggung jawabkannya. Betapa anak negeri sangat kecewa pada kinerja yang seperti ini. UN dengan 30 paket, berarti harus punya soal sejumlah 1500. Jika UN tidak dilaksanakan secara serentak, kecil kemungkinan pihak terkait membuat soal yang berbeda dalam tempo singkat. Ada kemungkinan, untuk UN susulan maka naskah yang sama pasti akan beredar. Wadduuuh…naahh…apa yang dimaksud dengan kualitas pendidikan di Indonesia? Bagaimana anda menjaganya dari kebocoran? Bagaimana anda mempertanggung jawabkannya? Berapa milyar uang negara yang habis untuk kerja anda yang gagal? Oke, ada gaung telah terjadi kesalahan dan kelambatan soal dari percetakan yang menang tender penggandaan naskah soal UN. Ah! Masa sih? Even nasional begini yang menang tender adalah CV ecek-ecek? Tidak professional sama sekali. Seperti kinerja yang tak terencana, tak punya peta kerja, tak punya deadline dan semacamnya. Atau, biaya penggandaan naskah yang dipangkas? ah! Semakin jauh saja, benar-benar benang kusut yang tak mampu saya mengurainya, menyerah! Baiklah, kami adalah penonton. Kami akan menonton episode berikutnya, bagaimana kelanjutan pertunjukan episode berikutnya? Mau tidak mau, rela tidak rela, cekidot…!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar